JAKARTA – Ada cerita menarik dari jazirah Arab setelah heboh pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Amien Rais, dan Habib Rizieq di Mekah. Ketiganya ternyata jauh-jauh ke negeri itu ingin bertemu Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman untuk minta dukungan ingin mendirikan Kerajaan Indonesia berbaiat ke Saudi.

Hal itu diketahui setelah penasihat utama Muhammad Al-Syaikh, seorang ahli ekonomi dan hukum lulusan Harvard yang pernah bekerja untuk Bank Dunia, menyodorkan selembar kertas kepada Sang Pangeran.
Pangeran Muhammad yang menerima surat itu menyebut surat diajukan oleh Muhajirin asal asal Indonesia.
“Surat inilah yang betul-betul menghibur saya, surat dari Muhrajin asal Indonesia,” kata Pangeran.
Pengeran kemudian membacakan isinya Surat itu ditandatangani tiga orang yang disebut “para badut” (Al-muhrajin) oleh Sang Pangeran: Amien Rais, Farabuwu Subiyantu (Prabowo Subianto), dan Rizieq Shihab. Ketiganya meminta waktu untuk bertandang ke kantor Pangeran Muhammad, karena mereka sedang di Mekkah, ketiganya ingin mendirikan Kerajaan Indonesia yang berbaiat kepada Kerajaan Saudi.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, ketiganya mengajukan permintaan dolar yang bisa disisihkan Pangeran Muhammad seperempat saja dari keuangan Aramco.
Sang Pangeran tampak gembira sekali usai membacakan surat tersebut. Senyumnya lebar merekah.
“Saya dengar dari Muhammad Al-Syaikh, di Indonesia memang ada semacam tradisi dari organisasi-organisasi muslim untuk meminta uang kepada perusahan-perusahaan menjelang Idulfitri. Ternyata memang banyak sekali muhrajin di Indonesia,” kata Muhammad bin Salman.
“Tapi tiga muhrajin ini lumayan canggih, mereka tidak hanya minta uang untuk lebaran, mereka mengajukan proposal bikin Kerajaan Saudi cabang Indonesia.”
Hadirin tertawa, kecuali wartawan Mandhaninews asal Indonesia yang angkat tangan. Pangeran Muhammad mempersilakannya bicara.
“Jadi Anda mau menemui tiga politisi kami itu atau tidak?” tanya wartawan tersebut.
“Oh, mereka politisi, tidak sudi,” jawab Sang Pangeran.