Jakarta – Lembaga Survei Polmark Indonesia mengumumkan hasil survei terkait Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019. Berdasarkan hasil survei, jika Pilpres digelar hari ini, Senin (18/12), elektabilitas para tokoh sebagai calon presiden, Joko Widodo masih berada diurutan pertama dengan 41 persen suara.

Direktur Polmark Indonesia, Eep Saefullah mengatakan, setelah Jokowi, elektabilitas tertinggi selanjutnya Prabowo dengan 15,9 persen. “Beberapa nama lain juga bermunculan. Namun angkanya jauh dibawah undecided voters sebesar 35,8 pesen,” kata Eep di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/12).
Tokoh lainnya adalah Direktur The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono dengan suara 1,2 persen, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dengan 1,0 persen suara, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan 0,9 persen suara, mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 0,7 persen suara dan Basuki T Purnama (Ahok) dengan 0,3 persen suara.
Survei juga menyebutkan terdapat pula pemilih yang belum menentukan pilihan yakni gabungan antara yang menjawab rahasia dengan tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 35,7 persen suara.
Eep melanjutkan, dalam survei ini terdapat temuan yang menunjukkan tingginya referensi pemilih menyatakan setuju jika Joko Widodo dipasangkan dengan Budi Gunawan sebesar 65 persen. Mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan kembali Presiden Jokowi untuk memimpin kedua kalinya sebesar 52,5 persen sebab kinerja Jokowi dianggap terbukti dan dianggap peduli rakyat karena turun langsung kepada masyarakat.
Hasil tersebut, menurut Eep, masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan lebih dengan konfigurasi pasangan ini ke depan. Di mana dalam temuan survei ini konfigurasi pasangan lainnya berada beberapa poin di bawah pasangan konfigurasi pasangan Jokowi–Budi Gunawan antara lain Jokowi–Muhaimin (64%), Jokowi–Chairul Tanjung (64,6%), Jokowi–AHY (63,5%), Jokowi–Gatot Nurmantyo (63,1%) atau pun Jokowi–Anies Rasyid Baswedan (62,9%). Dibandingkan dengan Prabowo–Gatot Nurmantyo (63,5%), Prabowo–Chairul Tanjung (58,0%) atau Prabowo–Zulkifli Hasan (57,1%).
Selain itu, survei juga mengamati elektabilitas partai politik untuk Pileg 2019. Jika Pileg 2019 digelar hari ini, Senin (18/12) dan dibandingkan dengan suara pemilihan pada tahun 2014 lalu, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih paling tinggi dibanding partai politik lain dengan 24,2 persen.
Sedangkan yang terendah adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Garuda dengan 0,0 persen suara. Namun, elektabilitas PDIP ternyata tak sebanyak suara responden yang memilih tak tahu harus memilih partai apa jika Pileg 2019 digelar hari ini.
“Terjadi pembesaran cukup signifikan mereka yang pilihannya belum bisa diketahui. Sementara itu, Perindo merupakan satu-satunya partai baru yang mulai mendapatkan dukungan pemilih,” ujarnya.
Survei dilakukan melalui wawancara langsung dengan 2.600 responden di seluruh provinsi di Indonesia yang diadakan pada 13 sampai 25 November 2017. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error 1,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. *