• About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
Stop Fitnah
Advertisement
  • Home
  • Kabar
    • Nasional
    • Regional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Sosbud
    • Hankam
  • Fakta
  • Infografis
No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
    • Nasional
    • Regional
    • Ekonomi
    • Politik
    • Sosbud
    • Hankam
  • Fakta
  • Infografis
No Result
View All Result
Stop Fitnah
No Result
View All Result
Home Kabar Nasional

Status Felix Siauw yang Benturkan Pemerintah dan Masyarakat

19 January 2018
in Nasional
0
Status Felix Siauw yang Benturkan Pemerintah dan Masyarakat
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA – Seakan tidak pernah puas, Felix Siaw kembali membuat tulisan yang provokatif terhadap Presiden Joko Widodo dan pemerintah. Dalam status di facebook berjudul Mayoritas Rasa Minoritas, Felix menulis pernyataan yang seakan membenturkan antara presiden, pemerintah dan umat Islam.

Felix membandingkan perlakuan pemerintah antara umat agama lain dengan Islam, mulai dari saat menjalankan ibadah, menerapkan keyakinan, LGBT, uang korupsi hingga kriminalisasi ulama oleh penegak hukum. Ia juga sempat menyebutkan soal radikalisme yang disematkan pemerintah terhadap umat Islam yang mempraktekkan kitabnya.

Felix, sebagai tokoh agama seharusnya saat bersikap dan memberi pernyataan, tidak mengadu domba antara umat dan pemerintah. Logika berpikir yang dibangun Felix dalam tulisannya cenderung provokatif, penuh kebencian dengan menyudutkan pemerintah dan berpotensi memecah belah bangsa.

Masyarakat harus berpikir kritis dalam menanggapi dan menyikapi tulisan Felix. Pasalnya, kelompok radikal seringkali menggunakan metode ‘cherry picking’ dan false syllogisms untuk menyesatkan pemikiran audiens nya agar dapat mendukung tujuannya mendirikan khilafah di Indonesia. Masyarakat juga dituntut cerdas, untuk membandingkan antara tulisan provokatif dengan yang upaya kerja keras dilakukan pemerintah untuk bangsa ini.

Khilafah yang dipaksakan dalam pemikiran Felix yang disertai dengan pemahaman lainnya, mengancam kesatuan bangsa Indonesia yang sejak awal dibangun sudah majemuk dan beragam. Keberagaman yang ada di Indonesia dengan berbagai suku, agama dan ras, selama ini menjadi pelangi kekuatan Indonesia. Tidak bisa keberagaman tersebut dipaksa menjadi satu atas nama khilafah.

Netizen yang gemas membaca status Felux pun menanggapi. Salah satunya yang ditulis oleh Febry SM. Berikut tulisan Febry:

KEKONYOLAN PROVOKASI FELIX SIAUW

Status gue ini untuk menjawab kekonyolan dari status provokasi Felix Siauw yang berjudul Mayoritas Rasa Minoritas:

Paragraf 1
“Kalau rakyat mayoritas Hindu menghendaki pemimpin yang seagama, maka itu wajar, itu demokratis. Giliran Muslim yang menghendaki pemimpin seagama, ini intoleransi.”
————
Presiden Indonesia sudah Muslim tetep saja dibenci dan dicaci maki kelompok elo lix, sebenarnya siapapun pemimpinnya baik muslim atau bukan tetep aja akan kau salahkan karena yg kau anggap benar itu hanya kepemimpinan versi HTI mu. Sistem kepemimpinan demokrasi di NKRI akan selalu kau salahkan krn emang elu anggap sistem kufur, thogut.

#######

Paragraf 2
“Bila ada orang Buddha mempraktekkan keyakinannya, isi dari yang mereka yakini kitab suci, itu religius.
BILA MUSLIM INGIN MEMPRAKTEKKAN KITABNYA, INI RADIKALISME”
——–
Wow konyol sekali, OMONG KOSONG APA INI Lix….
udah dari jaman sebelum elu lahir di NKRI bebas menjalankan ajaran dari kitab Al Quran, Elu Sholat, Puasa, Zakat, Haji dll, apa langsung dituduh radikal? Nggak lik, elu bebas disini menjalankan ibadah. Mau sujud sampai modar juga gk apa apa lix.

Yg radikal itu mereka yg atas nama islam ingin meruntuhkan pondasi negara yg sudah diperjuangkan oleh para pendiri negara ini. Ingat lix pendiri negara ini adalah ulama yg lebih ‘alim dari pada elu, beliau-beliau lebih mengetahui apa makna kandungan Al Quran, Hadist, khilafah khalifah … dari pada elu yg mualaf.

Dan beliau-beliau lebih mengetahui apa yg bisa mempersatukan keberagaman NKRI yg terdiri dari ribuan pulau, ragam agama, suku, budaya dan bahasa.

#######

Paragraf 3
“Ada aliran kepercayaan berbeda-beda di negeri, dikatakan ini kearifan lokal. Islam agama yang sudah diakui, punya banyak madzhab berbeda-beda, dikatakan Islam terpecah-belah.”
———–
Gue gak tau siapa yg hari ini ngomong islam terpecah belah Lix…
Tapi gue pernah baca hadist bahwa umat islam kelak emang akan terpecah menjadi 73 golongan.

Jadi elu ini sedang nyalahin siapa, sedangkan Nabi SAW memang mengabarkan umat islam akan terpecah belah.

Elu mau nyalahin Nabi…Gile lu ndro gk takut didemo pasukan nasbung apa?

#######

Paragraf 4
“Suku pedalaman telanjang dikatakan budaya bangsa, tapi siswi yang mau menutup aurat dikatakan kearab-araban, harus diawasi, dituduh benih-benih ekstrimisme.”
——-
WTF…
Gue punya banyak teman yg nutup aurat pakai jilbab, mereka santai aja kemana-mana gk diawasi dan gk dituduh benih extrimisme…

Yg benih2 extrimisme itu yg ideologinya selaras dgn isis, yg ingin menumbangkan pondasi NKRI kayak kelompok elu.

#######

Paragraf 5
“Perilaku kaum Nabi Luth yang menjijikkan dikatakan lumrah, harus diterima sebagai bagian keberagaman. Sedangkan ide penerapan syariah dan khilafah dianggap terorisme.”
———-
Yg ngomong perilaku nabi Luth Lumrah siapa ya? Semua sepakat itu kelainan.
Lha mau elu apa, mau bunuh mereka?
Kalau mereka bisa disembuhkan kenapa harus dibunuh.
Kalau gk bisa disembuhkan, minimal ajarin mereka amalan amalan yg bisa membuat dosa-dosa berguguran. Ingat, pintu maaf Allah sangat luas. Barang kali ada amalan yg bisa membuat mereka kelak dpt hidayah.

Elu Ngebet ingin khilafah, Ya udah gabung aja sama isis, mereka berusaha mendirikan negara khilafah bersyariah. Gabung sono. #######

Paragraf 6
“Pejabat preman, mengumbar fitnah, punya imunitas hukum, katanya sedang melaksanakan tugas. Ulama ikhlas, dijerat dengan pasal mesum, yang tak pernah terbukti.”
——-
Makanya suruh pulang sini, kalau gk salah ngapain kabur.

Ulama ikhlas???? dah dibongkar tuh sama La Nyalla Mataliti, ternyata ada kepentingan politis utk memunculkan Anies-Sandi meraih kuasa. Jadi dia gk murni bela agama dlm aksinya.

#######

Paragraf 7
“Pelaku makar, membawa senjata, tegas-tegas menantang perang, dilabeli kelompok kriminal bersenjata. Sedang yang menenteng bendera tauhid, dianggap makar”
—-

Yang hari ini demen bawa bendera Tauhid ingin dirikan negara islam itu kalau gk ISIS ya Hizbut Tahrirmu itu.

Elo ingin mendirikan negara di dalam negara itu makar.
Klompok Elo ingin mengubah pondasi negara itu makar. Siapa sih Hizbut Tahrir, cuma klompok asing dr luar negeri yg gak punya jasa perjuangan apa apa dlm mendirikan NKRI.

Dan gue yakin ketika negara khilafah impianmu itu didirikan, klompok elo gk bakal sudi pakai bendera Merah Putih, karena bendera merah putih itu bendera nasionalisme…klompok elu kan anti nasionalisme. Ya kan.

Bendera Merah Putih cuma akan elu buang ke tong sampah. Itu makar.

Elu pikir pemerintah dan rakyat Indonesia menerima? NGGAK.

Lagian eks klompok elu kalo ada demo ngikut ndompleng bawa-bawa benderamu itu, apakah ditangkap? Gk tuh.

#######

Paragraf 8
“Uang haram, hasil korupsi, pelakunya melenggang. Sedangkan pemeriksanya dikriminalisasi, juga melenggang pelakunya. Penjahat dimuliakan, ulama dianggap penjahat”
——–
Penjahat dimuliakan?
Ulama dianggap penjahat?

Siapa nih penjahat dan ulamanya.
Banyak penjahat yg dihukum mati dan dipenjara Lix…kalau 100% adil itu kayaknya cuma Allah Lix, dibelahan negara manapun bahkan jaman Khilafah mungkin juga punya masalah yg sama dlm penegakan hukum.

Ulama dianggap penjahat?
Omong kosong apa nih, presiden seringkali bercengkrama berkumpul dgn para ulama dan habaib.

Jangan pakai embel2 ulama deh, kalo cuma kasus chat mesum, elu pakai diri pribadi dia yg kena kasus aja ya, jangan pakai embel2 ulama. Karena cuma dia doang yg kena kasus. Kalaupun ada yg lain itu cuma beberapa glintir bisa dihitung dgn jari.

Ada jutaan ulama yg asik asik aja sama pemerintah.

Dan perlu elo ketahui, yg kena kasus chat mesum itu pernah dipenjara di jaman megawati dan SBY ya…

Jadi status org yg pernah keluar masuk penjara itu namanya residivis. Kalo suatu saat residivis itu kembali terjerat kasus, ya berarti emang kebiasaannya bikin masalah. Bukan kriminalisasi namanya kalau yg kena kasus itu residivis.

#######

Paragraf 9
“Begitu kejujuran mahal di negeri ini. Keadilan pun timpang. Menjadi Muslim di negeri mayoritas Islam, tidak semudah dan seenak yang dikira penduduk dunia”
——-
Lix, kurang enak apa lagi kamu hidup di sini. Negara mana yg lebih enak dari Indonesia bagi umat islam.

Di Benua Amerika, disana menjamur islamobia, di benua eropa juga,
Ditimur tengah banyak perang, untuk sekedar kemasjid saja khawatir kalo kalo pas sholat ada bom nyamber.

Di Saudi dan Turki, orang2 HTI ditangkapi…

Sedangkan di Indonesia, ya Allah aman banget ke masjid, sholat, plesiran ke mall…aman tentram. Dan elo bebas koar koar menikmati alam demokrasi.

Yg ngrasa hidup di sini gk enak itu cuma kamu dan klompokmu sendiri saja, salah sendiri ngapain elu pengen mengubah pondasi negara ini.

Gk udah pakai embel2 atas nama umat islam, pakailah label umat Hizbut Tahrir…karena umat islam di Indonesia baik baik saja dan nyaman hidup disini.

########

Paragraf 10
“Asal anda Islam anda harus salah atas nama keberagaman, toleransi, dan demokrasi. Asal anda mengaku nasionalis, anda bisa jadi penjahat paling kejam sekalipun”

——
Ini dia lagi ngomong apa lagi boker?

Lix lix, aneh sakali…
Gue dan ratusan juta umat islam menyatu dalam keberagaman, toleransi dan demokrasi…dan merasa gk pernah disalah salahkan atas nama hal hal tersebut.

Sekali lagi jangan pakai embel2 umat islam lix, karena yg punya masalah dengan demokrasi, keberagaman dan toleransi itu elo dan klompok loe Hizbut Tahrir lix, bukan umat islam.

Asal atas nama nasionalisme anda bisa jadi penjahat paling kejam?
Kasih contoh Lix, di Indonesia ini kasus atas nama Nasionalisme bisa menjadi penjahat paling kejam.

Yang gue lihat justru sering terjadi kelompok yang mengatas namakan jihad islam melakukan bom bunuh diri dan menewaskan banyak orang.

Atas nama jihad islam membela agama Allah, elu dan klompokmu boleh suuzdon, memfitnah, mencaci-maki umaro/pemerintah dan ingin meruntuhkan pondasi negara ya….

Sudahlah Lix, hentikan provokasi murahanmu. Elo kalo gk suka dengan pemerintahan NKRI silahkan pindah aja ke negeri asal nenek moyangmu, China. Dan monggo bandingkan enak mana antara kamu tinggal di china dengan di NKRI.

(Dari Gue Lix : Febry S M)

Tags: Felix Siauw
Previous Post

Ustadz Zulkifli: Tidak Ada Kriminalisasi Ulama Oleh Polisi

Next Post

Gerakan Mahasiswa Diskreditkan Pemerintah dengan Tudingan Negatif

Related Posts

Sebut Gaji Hidayat Nur Wahid di MPR, Mahfud MD Bungkam PKS soal Gaji BPIP
Nasional

Sebut Gaji Hidayat Nur Wahid di MPR, Mahfud MD Bungkam PKS soal Gaji BPIP

2 June 2018
Pernah Khianati Gus Dur, Gerindra akan Hadapi Prahara Pilih Sudrajat
Nasional

Pernah Khianati Gus Dur, Gerindra akan Hadapi Prahara Pilih Sudrajat

2 June 2018
Soal Ucapan Amien Rais, Mahfud: Kalau Jokowi Tak Turun, Amien Tak Dipercaya Allah
Nasional

Soal Ucapan Amien Rais, Mahfud: Kalau Jokowi Tak Turun, Amien Tak Dipercaya Allah

2 June 2018
Hanya Presiden Jokowi dalam 3 Tahun Berhasil Bangun Jalan Trans Papua
Kabar

Hanya Presiden Jokowi dalam 3 Tahun Berhasil Bangun Jalan Trans Papua

2 June 2018
KPK Segera Tetapkan Cawagub Musa Rajeckshah sebagai Tersangka
Kabar

KPK Segera Tetapkan Cawagub Musa Rajeckshah sebagai Tersangka

2 June 2018
Samakan Jokowi dan Najib, Sandiaga Pejabat Tak Bisa Tempatkan Diri
Nasional

Samakan Jokowi dan Najib, Sandiaga Pejabat Tak Bisa Tempatkan Diri

31 May 2018
Next Post
Gerakan Mahasiswa Diskreditkan Pemerintah dengan Tudingan Negatif

Gerakan Mahasiswa Diskreditkan Pemerintah dengan Tudingan Negatif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Tangkal Hoax

Blog Hoax Catut Megawati Tak Butuh Suara Umat Muslim Menyebar

19 January 2018
Situs Temp0-Info Muat Berita Hoax Terkait PDIP dan Azan

Situs Temp0-Info Muat Berita Hoax Terkait PDIP dan Azan

19 January 2018
Sebut 89% Warganet Pilih Presiden Baru, Polling Pilpres 2019 di Twitter Tak Valid

Sebut 89% Warganet Pilih Presiden Baru, Polling Pilpres 2019 di Twitter Tak Valid

19 January 2018
Terungkap! Kisah Cinta Sang Mantan Panglima Yang Miliki Tiga Isteri

Terungkap! Kisah Cinta Sang Mantan Panglima Yang Miliki Tiga Isteri

19 January 2018
Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

0
Survei Polmark: Masyarakat Setuju Jokowi Berpasangan Dengan Budi Gunawan

Survei Polmark: Masyarakat Setuju Jokowi Berpasangan Dengan Budi Gunawan

0
Tangkal Hoax

Blog Hoax Catut Megawati Tak Butuh Suara Umat Muslim Menyebar

0
Waspada Fitnah! PDIP Tegaskan Berita Tak Butuh Suara Umat Islam Adalah Hoax

Waspada Fitnah! PDIP Tegaskan Berita Tak Butuh Suara Umat Islam Adalah Hoax

0
Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

3 June 2018
Puti: Konteks Pemerintahan, Pancasila Diwijudkan dalam Kebijakan Pro Rakyat

Puti: Konteks Pemerintahan, Pancasila Diwijudkan dalam Kebijakan Pro Rakyat

3 June 2018
Hujan Vulkanik Merapi, Ganjar Kunjungi Panti Asuhan Tertua

Hujan Vulkanik Merapi, Ganjar Kunjungi Panti Asuhan Tertua

3 June 2018
Miliki Bukti, KPP Laporkan Cagub Dedi Mulyadi ke KPK

Miliki Bukti, KPP Laporkan Cagub Dedi Mulyadi ke KPK

3 June 2018

Recent News

Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

Djarot Minta Masyarakat Jadikan Pancasila sebagai Dasar Perilaku

3 June 2018
Puti: Konteks Pemerintahan, Pancasila Diwijudkan dalam Kebijakan Pro Rakyat

Puti: Konteks Pemerintahan, Pancasila Diwijudkan dalam Kebijakan Pro Rakyat

3 June 2018
Hujan Vulkanik Merapi, Ganjar Kunjungi Panti Asuhan Tertua

Hujan Vulkanik Merapi, Ganjar Kunjungi Panti Asuhan Tertua

3 June 2018
Miliki Bukti, KPP Laporkan Cagub Dedi Mulyadi ke KPK

Miliki Bukti, KPP Laporkan Cagub Dedi Mulyadi ke KPK

3 June 2018
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2017 StopFitnah.Com

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Fakta
  • Infografis

© 2017 StopFitnah.Com

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In