SURABAYA – Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno bersilaturahmi dengan pengemudi angkutan online. Dalam pertemuan itu, Puti menjelaskan program kesehatan gratis melalui BPJS atau ‘Kartu Jatim Sehat’.

“Kami berdua ingin, para pengemudi angkutan mendapatkan jaminan kesehatan, seperti warga masyarakat umum lain,” kata Puti Guntur dalam acara buka puasa bersama kalangan pengemudi GoJek dan Grab, di kawasan Darmo, Senin (21/5).
Kartu Jatim Sehat dirancang Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Puti Guntur untuk memperluas akes pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang dibiayai pemerintah.
Puti mengatakan, kesehatan merupakan kebutuhan dasar warga masyarakat. Terlebih bagi pengemudi angkutan.
“Sementara, di pihak lain, negara melalui pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan itu dengan kapasitas anggaran yang dimilikinya,” ujarnya.
Jika terpilih dalam Pilkada Jawa Timur 2018, Gus Ipul dan Puti Guntur merencanakan pemberian Kartu Jatim Sehat untuk melengkapi program kesehatan dari pemerintah pusat seperti Kartu Indonesia Sehat dan BPJS.
“Dengan kemampuan anggaran yang dimiliki Jawa Timur, kami berdua ingin warga masyarakat di provinsi ini dapat seluas-luasnya menikmati fasilitas kesehatan,” tutur Puti.
Selain kesehatan, Puti juga menyinggung program pendidikan gratis untuk SMA Negeri dan SMK Negeri. Pada para pengemudi Grab dan GoJek, Puti menegaskan komitmennya untuk memperluas akses pendidikan bagi anak-anak didik.
“Dengan program pendidikan gratis untuk SMA/SMK Negeri, kami berdua ingin anak-anak pelajar kita terjamin hak-hak pendidikan mereka,” kata Puti.
Ia menyampaikan, kewenangan pemerintah provinsi adalah mengelola SMA dan SMK. Ini diatur oleh UU 23/2014 tentang pemerintahan daerah. Sedangkan pemerintah kota dan kabupaten, diberi mandat mengelola urusan pendidikan di level pra-sekolah, TK, SD dan SMP.
“Maka dengan kewenengan yang diberikan undang-undang, kami berkomitmen untuk menggratiskan biaya pendidikan SMA/SMK Negeri,” kata Puti.
Mantan anggota DPR RI selama 2 periode itu ternyata menjadi pelanggan setia transportasi online. Ini jika dirinya tidak ada sopir yang mengantar pergi.
“Saya juga pengguna setia, karena sangat terbantukan sekali dengan adanya ojek online,” terang Puti.
Ia menilai, angkutan pengemudi online telah menjadi trend konsumsi masyarakat, menyusul perkembangan teknologi komunikasi. “Tetapi, pengemudi angkutan konvensional juga harus dilindungi. Kuncinya, terletak pada kepastian hukum,” kata Puti.
Ia menginginkan, ke depan, Pemprov Jawa Timur membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah pusat untuk melahirkan payung hukum bagi pengemudi online. “Sehingga pengemudi tradisional, entah itu roda empat atau ojek tradisional, dapat memperoleh jaminan kehidupan pula,” kata Puti. *