Pemerintahan Joko Widodo betul-betul serius dalam menata perekonomian nasional. Bukti nyata kinerja pemerintahan Jokowi adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berhasil mencatat rekor tertinggi dalam sejarah di Indonesia.

Dalam perdagangan terakhir tahun 2017, IHSG ditutup naik 41,6 poin atau sekitar 0,66% ke level 6.355,65. Capaian ini merupakan level tertinggi baru sepanjang masa bursa efek berdiri.
Penutupan perdagangan saham akhir Desember 2017, resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Tercatat, sebanyak 222 saham mengalami penguatan, 149 saham melemah, dan 117 saham lainnya tidak berubah harga. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.321,09 hingga 6.386,32.
Volume transaksi saham yang diperdagangkan sekitar 26,05 saham dengan frekuensi transaksi sebanyak 315.201 kali dan nilai perdagangan sebesar Rp27,92 triliun. Masifnya nilai perdagangan hari ini juga didukung adanya transaksi atas saham Bank Danamon Indonesia (BDMN).
Hampir seluruh indeks sektoral saham catat penguatan kecuali sektor pertambangan yang turun 0,65% dan sektor perdagangan melemah 0,49%. Sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor aneka industri sebesar 2,77%, infrastruktur 1,3%, dan sektor manufaktur 1,22%.
Usai menekan tombol menandai berakhirnya perdagangan saham tahun ini, Jokowi menyampaikan, pencapaian pasar modal patut diapresiasi karena cetak rekor IHSG tertinggi sepanjang masa.
“IHSG ditutup di 6.355,65. Ini angka banyak yang tidak menyangka. Dulu kalau bisa 6.000 saja kita sudah merasa untung. Kerja keras BEI patut kita apresiasi dan syukuri bersama,” kata Jokowi.