JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal mengimbau panitia pelaksana reuni 212 membicarakan terlebih dahulu kepada aparat keamanan. Hal itu dikatakan Iqbal saat ditanyakan soal aksi reuni alumni 212 yang akan diikuti dengan sejumlah massa.

“Kami mengimbau semua panitia pelaksana (reuni alumni 212) untuk duduk bareng dulu membicarakan bagaimana aksi unjuk rasa. Bukan hanya rencana 212, semua rencana semuanya dilihat dulu ada untung ruginya,” kata Iqbal di Markas Korps Brimob Polri Kelapa Dua, Depok, Rabu (14/ 11/2018).
Menurut Iqbal, semua elemen masyarakat dapat menyampaikan aspirasi dan dijamin oleh konstitusi. Namun, ia meminta kegiatan itu tak dilakukan dengan massa besar yang berpotensi mengganggu keamanan. “Tidak harus dalam jumlah banyak, karena akan cenderung setidaknya ada gangguan keamanan. Ada gangguan kemacetan dan lain-lain,” ujar Iqbal.
Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Ma’arif sebelumnya mengatakan, pihaknya sedang mempersiapkan acara Reuni 212, yang rencananya diselenggarakan di Monas, Jakarta Pusat. Slamet menuturkan, massa yang akan hadir juga sudah menyiapkan diri untuk datang ke acara tersebut.
“Sedang dipersiapkan untuk 212. Insya Allah tak beda jauh dengan 212 tahun 2016. Dari berbagi provinsi sudah siap, sudah ada yang sewa beberapa gerbong kereta, sudah beli tiket pesawat,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Jumat (9/11/2018).
Agenda reuni 212 ini sudah diluar konteks awal perjuangannya. Semua pihak sebaiknya tidak memprovokasi atau membuat keributan yang dapat meningkatkan gangguan keamanan. Selain itu, masyarakat juga sudah bosan dengan hal-hal keributan dan merindukan situasi damai.