JAKARTA – Mengalirnya dukungan untuk calon presiden incumbent Joko Widodo dan cawapres Ma’ruf Amin diyakini akan mendongkrak suara pasangan ini. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Indonesia Kerja (TKN KIK) Abdul Kadir Karding optimistis Joko Widodo dan Ma’aruf Amin (Jokowi – Ma’ruf) akan meraup 55 persen suara dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2019.

Menurut Karding, tim yakin target bisa tercapai karena banyak kepala daerah yang mendukung pasangan Jokowi – Ma’ruf. Saat ini sudah terdapat 30 gubernur dan 359 bupati serta wali kota yang telah menyatakan dukungannya secara gamblang kepada Jokowi dan Ma’aruf Amin. Termasuk di antaranya 10 kepala daerah dari Sumatera Barat yang belakangan mendeklarasikan dukungan tersebut. Padahal Sumatera Barat bukan basis Jokowi dalam Pilpres 2014. Pun dengan Jawa Barat.
“Mereka berubah mendukung, selain karena Pak Jokowi berpasangan dengan Kiai Ma’ruf Amin, juga pembangunan yang nyata di daerah yang kalah tersebut,” kata Karding.
Beberapa Gubernur sudah terang-terangan menyatakan dukungan kepada Jokowi – Ma’ruf. Awal September lalu, Gubernur Papua yang juga Ketua DPP Demokrat, Lukas Enembe, menyatakan dukungan untuk Jokowi tersebut. Ia membelot dari sikap politik partainya. “Tidak ada urusan dengan partai,” kata Lukas di Istana Negara pada 5 September lalu. “Bungkus tiga juta suara untuk Jokowi,” kata dia.
Begitu pula dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pria yang biasa disapa Emil ini menyerukan dukungannya untuk pasangan Jokowi – Ma’aruf seusai menghadiri pelantikan gubernur pada 5 September lalu. “Saya siap (memenangkan Jokowi-Ma’ruf). Beda musim, beda formasi. Enggak ada masalah,” kata Ridwan Kamil saat ditemui Tempo di kantor DPP Nasdem, Jakarta Pusat pada Rabu, 5 September. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga mengatakan bakal mendukung Jokowi – Ma’ruf.
Sementara itu, deklarasi para kepala daerah untuk mengusung pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih bisa dihitung jari. Sandiaga mengatakan tidak merisaukan hal tersebut. Sebab, ia menuturkan kepala daerah harus fokus pada tugas memimpin daerahnya.