JAKARTA – Badan Intelijen Negara (BIN) menegaskan kehadiran Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan di Rakerna PDI Perjuangan di Denpasar merupakan hal biasa dan tidak perlu dipersoalkan. Direktur Komunikasi dan Informasi BIN, Wawan Purwanto mengatakan, BG hadir karena undangan resmi PDIP.

“Hal itu biasa terjadi di partai-partai lain, dimana saat ada acara Rakernas partai juga mengundang pejabat publik,” ujar Wawan saat menggelar jumpa pers di Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (4/3).
Kehadiran seorang pejabat publik, kata Wawan, dalam suatu undangan tidak lantas dikaitkan secara tendensius ada keberpihakan pada partai tertentu. Sebab, lanjutnya, pejabat publik tetap harus professional antara menempatkan diri selaku undangan atas nama pejabat secara formal.
“Banyak pejabat yang tetap menjabat meskipun dalam posisi pengurus partai, ada juga yang non aktif. Kepala BIN bukan pengurus partai, kehadiran dalam perhelatan resmi sebagai undangan sebaiknya tidak perlu dipolitisasi sebagai sebuah sikap keberpihakan atau ketidaknetralan jelang pemilu,” terangnya.
Ia menambahkan, dalam menjalankan tugasnya, Kepala BIN, harus dekat dengan siapapun, dengan ormas, OKP, Parpol dan masyarakat lapis manapun guna menjadi pelindung dan sekaligus bermitra dengan siapapun guna memperoleh informasi valid dari lini terbawah sehingga mampu mengamankan negara ini dari berbagai ancaman.
Wawan memastikan, tidak ada unsur keberpihakan atau kedekatan seperti yang dituduhkan sejumlah pihak. Kehadiran Budi Gunawan di acara tersebut, tidak lantas mempengaruhi demokratis atau tidaknya sebuah perhelatan Pemilu.
“Pemilu tetap demokratis, sudah ada aturan main yang diterapkan oleh KPU dan Bawaslu. Mendatangi sebuah undangan adalah wajib guna menghargai siapa pengundangnya, kecuali jika berhalangan maka dapat diwakilkan,” ujarnya.
Ia juga kehadiran Kepala BIN ke Rakernas PDIP secara terbuka dan dapat dilihat oleh khalayak umum termasuk wartawan. Kehadiran Budi Gunawan di acara PDIP itu tidak ada kaitannya dengan politik.