JAKARTA – Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno semakin hari semakin aneh. Kampanye yang dilancarkannya terbaca jelas hanya jualan kecap.

Seperti janjinya saat bertemu guru honorer pada Kamis (8/11). Ia menerima curhat seorang guru honorer Yeni saat berkunjung ke Perum Taman Kenari Ciluar, Bogor, Kamis (8/11).
Sandiaga kemudian menjanjikan kesejahteraan bagi guru honorer. Ia juga memastikan tidak akan ada guru honorer yang menginap meneriakan hak mereka dan meningkatkan statusnya. Sombongnya, Sandi mengaku bersama Prabowo Subianto sudah menandatangani kontrak dengan K2.
Pernyataan Sandiaga itu tidak sesuai realitas. Saat ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin telah menyiapkan skema penyelesaian, yakni pertama, pemerintah meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM ASN secara berkelanjutan yang saat ini raw input-nya 26 % berasal dari tenaga honorer yang diangkat tanpa tes.
Kedua, Pemerintah memperhatikan peraturan perundangan yang saat ini berlaku, antara lain UU ASN yang mensyaratkan usia maksimal 35 tahun, serta harus ada perencanaan kebutuhan dan harus melalui seleksi, UU Guru dan Dosen yang mensyaratkan Guru minimal harus S1, dan UU Tenaga Kesehatan yang mensyaratkan tenaga kesehatan minimal harus D3.
Ketiga, pemerintah bersama delapan Komisi di DPR RI, telah menyepakati skema penyelesaian tenaga honorer Eks THK 2 yaitu bagi yang memenuhi persyaratan menjadi PNS, disediakan formasi khusus Eks THK 2 dalam seleksi pengadaan CPNS 2018. Selanjutnya, bagi yang tidak memenuhi persyaratan untuk menjadi PNS, namun memenuhi persyaratan menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), akan diproses menjadi PPPK.
Jadi ketahuan kan siapa Sandiaga Uno? seperti biasa. Janji kampanyenya tidak jelas tanpa adanya tawaran atau solusi yang konkrit kepada masyarakat. Ia hanya mencari simpati dan menaikkan elektabilitas. Modus ini telah dilakukan hampir di semua daerah yang dikunjungi dan masyarakat yang ditemui. Karena solusi tanpa aksi hanyalah retorika basi, dan itu telah terbukti di beberapa kebijakan saat menjabat di DKI.