JAKARTA – Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan aksi provokatif pada Jumat (6/7) atau Aksi 67 di Jakarta. Mereka membawa isu dengan memfitnah Polri yang disebut telah menghentikan sejumlah kasus, seperti dugaan kasus ujaran kebencian kader Partai NasDem Viktor Laiskodat dan dugaan ujaran kebencian yang melibatkan akademisi UI Ade Armando.

Masa aksi PA 212 juga provokatif menuntut kepolisian segera memproses kasus hukum Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. Cornelis dilaporkan atas dugaan penodaan agama serta ujaran kebencian oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) pada Selasa lalu (26/6).
“Kami harus turun lagi selama keadilan belum tegak. Polri masih berpolitik, tunduk pada kekuasaan sehingga sampai saat ini terus menimbulkan keresahan,” kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin, Jumat (6/7).
Novel mengklaim, tindakan Polri meresahkan umat Islam karena banyak aktivis Islam dan ulama menjadi korban.
“Sedang mereka penista agama dengan nyaman hidup di negara ini,” kata Novel.
Akibat aksi ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mempersiapkan sejumlah pengalihan arus lalu lintas saat Aksi 67.
Pengalihan arus lalin tersebut bertujuan mengantisipasi kemacetan karena aksi yang diklaim akan diikuti 5.000 orang.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan pengalihan arus lalin tersebut bersifat situasional.
Menurut Budiyanto, sebanyak 310 petugas lantas akan diterjunkan ke lapangan saat aksi digelar. Polisi juga memberlakukan rekayasa lalu lintas selama aksi 67.
Sejumlah pengalihan lalu lintas akan diberlakukan dari jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit dialihkan ke kiri Jalan Juanda. Arus lalu lintas dari Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran akan dialihkan ke kanan ke Jalan Pos.
Berikutnya, arus lalu lintas dari Jalan Gunung Sahari menuju ke Jalan Dr Sutoyo diluruskan ke Jalan Senen Raya. Kemudian, arus lalu lintas dari Jalan Senen Raya menuju ke Jalam Budi Utomo diluruskan ke Jalan Gunung Sahari.
Arus lalu lintas yang datang dari arah Simpang Lima Senen menuju RSPAD diluruskan ke Jalan Senen Raya – Wahidin.
Selain itu, arus lalu lintas Yang datang dari Cikini Raya menuju M Ridwan Rais dialihkan ke kanan Jalan Kwitang Raya. Atau arus lalu lintas yang datang dari arah Jalan Kwitang diputar balikan kembali ke Jalan Kwitang Raya serta yang dari Kebon Sirih diluruskan ke Jalan Kwitang Raya.
Arus lalu lintas dari arah Jenderal Sudirman menuju ke Jalan Medan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Kebon Sirih atau Tanah Abang.
Selain rute jalan tersebut, Budiyanto mengatakan pihaknya juga menyediakan empat lokasi kantong parkir yaitu di Masjid Istiqlal, IRTI Monas, Lapangan Banteng dan PRJ Kemayoran. *