JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertindak tegas terhadap informasi guru agama di SMAN 87 Jakarta, NK. NK diduga memberi doktrin anti Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada murid-muridnya dalam kegiatan belajar mengajar.

“Kami sudah turunkan Inspektorat Jenderal untuk melakukan pengusutan,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Rabu (11/10).
Muhadjir mengimbau semua guru tidka melakukan hal-hal yang tidka terpuji dan melanggar kode etik serta perilaku seorang guru.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN 87, Patra Patiah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara NK. Sebab secara psikis, kondisi NK tidak siap yang dapat berakibat pada anak didik.
NK juga meminta maaf melalui surat bermaterai.
Berikut isi suratnya: Menyatakan bahwa:
1. Paska gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah saya melakukan refleksi pembelajaran di masjid dengan menggunakan media video tentang bencana gempa dan tsunami
2. Selama dan setelah pemutaran video saya memberikan penjelasan/komentar tentang isi video. Ada kemungkinan saya salah ucap atau siswa salah mempersepsikan kalimat-kalimat penjelasan saya.
3. Sehubungan dengan itu, sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah, dengan hati yang tulus saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dengan kejadian ini, khususnya kepada Bapak Presiden Jokowi yang terbawa-bawa dalam masalah ini, dan juga kepada teman-teman wartawan. Saya berjanji akan lebih berhati-hati di masa yang akan datang, agar ucapan dan tindakan saya tidak menyinggung siapa pun.
4. Saya mohon kepada teman-teman wartawan untuk menyebarluaskan permohonan maaf saya ini melalui media.
5. Saya juga mohon maaf kepada keluarga besar SMA Negeri 87 Jakarta yang merasa dirugikan atas kejadian ini, karena kejadian ini seharusnya tidak menyangkut institusi SMA Negeri 87 Jakarta.