Defisit listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulut-Go) segera teratasi. Mesin Generator impor yang akan digunakan di Proyek Pembangunan PLTG Gorontalo 100 MW yang sedang dibangun di Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo sudah tiba di Perairan sekitar Teluk Tomini, Marisa, Gorontalo.

Supervisor Humas dan Bina Lingkungan PLN Wilayah Sulut Dermawan Amir Uloli mengatakan, kapal tiba di Teluk Tomini. Kapal berbendera negara Antigua Barbuda yang memiliki bobot hampir 12.700 ton ini, membawa sejumlah peralatan utama (main equipment) untuk PLTG Gorontalo 100 MW, diantaranya adalah 4 unit Mesin Generator produksi General Electric (GE) berkapasitas masing-masing 25 Mega Watt (MW).
“Posisi kapal “MV Fortune” tidak dapat merapat ke arah daratan, tetapi hanya bisa berlabuh di lepas pantai Marisa. Hal ini dikarenakan lokasi jetty (dermaga) sementara yang dibangun di lokasi proyek PLTG Gorontalo belum dapat digunakan oleh kapal dengan tonase besar,” kata Dermawan.
Ia mengatakan untuk melakukan proses penurunan mesin dari kapal untuk menuju daratan, akan melalui proses transfer terlebih dahulu dengan bantuan kapal tongkang (ship to ship). Proses yang dibutuhkan hingga seluruh peralatan, terutama mesin generator bisa berada di daratan (site project) PLTG Gorontalo antara 3 hingga 4 hari dari hari ini, atau diperkirakan antara tanggal 10 atau 11 Nopember 2015 seluruh mesin sudah bisa menempati lokasi yang telah disiapkan.
PLTG Gorontalo 100 MW ini termasuk dalam proyek pembangunan 35 ribu MW pembangkit listrik baru yang menjadi program pemerintah dibidang infrastruktur ketenagalistrikan untuk menjawab kebutuhan pasokan listrik masyarakat, dalam hal ini bagi masyarakat yang berada di propinsi Gorontalo dan juga Sulawesi Utara yang terhubung dalam sistem interkoneksi kelistrikan 150 kV Sulawesi Utara – Gorontalo.
Selain itu, pesawat hercules milik TNI-AU yang membawa 2 unit trafo, masing-masing berkapasitas 3500 kVA dan 5000 kVA yang akan digunakan untuk PLTD MFO Isimu telah tiba di Gorontalo dan saat ini sudah berada di lokasi PLTD Isimu.
PLN terus bekerja mengupayakan pemulihan kondisi pasokan kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo yang masih mengalami defisit (kekurangan pasokan) daya pembangkit sekitar 50 MW saat beban puncak di malam hari, yaitu antara pukul 17.00 – 22.00 WITA.
Selain melalui pembangunan sejumlah pembangkit listrik baru dan mengoptimalkan pembangkit listrik yang ada (existing), PLN Wilayah Suluttenggo juga tengah menantikan kehadiran PLTG Marine Vessel (PLTG Apung) berkapasitas 120 MW yang nantinya akan ditempatkan di Amurang dan di sewa untuk jangka waktu 5 tahun ke depan.
PLTG Apung yang didatangkan dari Turki, saat ini posisinya sementara masih berada di sekitar selatan laut Arab. PLTG Apung ini diperkirakan tiba di Amurang pada akhir bulan Nopember 2015. Secara bersamaan, sambil menunggu kedatangan PLTG Apung tersebut, PLN tengah menyiapkan sejumlah persyaratan untuk pengurusan perijinan kepada pihak Pemerintah Daerah dan pihak terkait selain menyiapkan hal-hal teknis, agar pada saatnya pembangkit tersebut tiba di lokasi, diharapkan sudah bisa langsung dioperasikan sekitar awal Desember 2015.
“PLTG Apung 120 MW menjadi program prioritas PLN dan menjadi salah satu solusi jangka pendek untuk menjawab persoalan pemadaman aliran listrik yang disebabkan oleh defisit daya listrik dari sisi pasokan pembangkit,” katanya..
Seperti diketahui sistem kelistrikan Sulawesi Utara & Gorontalo saat ini mencapai 325 MW, sedangkan daya pembangkit yang ada (Milik PLN, Sewa maupun Milik Swasta/IPP) jika semuanya beroperasi adalah 320 MW. Daya mampu pasok dari pembangkit yang beroperasi saat ini hanya 275 MW, atau terjadi kekurangan daya pasok pembangkit mencapai 50 MW.