JAKARTA – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sepertinya tidak pernah kapok merusak keutuhan negara. Tanpa henti, Prabowo yang berambisi menjadi Presiden ini selalu memfitnah pemerintah.

Dalam orasinya di hadapan ribuan buruh KSPI di peringatan Hari Buruh Internasional pada Selasa (1/5), Prabowo memprovokasi massa buruh dengan mengatakan kekayaan negara dikuasai oleh pihak asing. Tanpa rasa berdosa, ia mengklaim memiliki data-data bahwa kekayaan Indonesia berada di titik rawan.
“Saya katakan bahwa kekayaan Indonesia dirampok, dicuri. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Kita bicara aja apa adanya. Gak usah ragu. Jangan ada lagi ‘ninabobokan’ rakyat Indonesia, rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus-menerus,” kata Prabowo di Istora Senayan, Jakarta.
Ia juga menyebut kekayaan Indonesia yang masuk kategori aset vital dan strategis dikuasai oleh asing.
Tentu saja, masyarakat sudah cerdas menyikapi pidato Prabowo. Pernyataan Prabowo, seperti prediksi Indonesia hilang 2030 hanya bualan Prabowo dan tidak terbukti.
Sebagai pemimpin pucuk tertinggi partai politik nasional, Prabowo tidak selayaknya bicara yang merusak persatuan negara. Begitu pula dengan statement jangan ada lagi ‘ninabobokan’ rakyat Indonesia, rakyat Indonesia tidak mau dibohongi terus-menerus. Hal itu tidak jelas ditujukan pada siapa sehingga menimbulkan situasi sosial politik yang tidak kondusif.
Sikap Prabowo menunjukkan dirinya tidak memiliki kepemimpinan yang baik melainkan hanya ambisi yang besar untuk menjadi orang nomor 1 di Indonesia. Ia lebih suka menebarkan ketakutan, kengerian, fitnah, tudingan-tudingan dan kritik tanpa dasar sebagai upaya untuk menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden petahana namun tidak dapat menunjukkan program, keunggulan, kemampuan Ybs sebagai Capres.