JAKARTA – Sugi Nur telah membawa politik di dalam kegiatan keagamaan. Dalam ceramahnya, Sugi menyampaikan hal-hal negatif dan provokatif juga mendiskreditkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam balutan agama.

Melihat rekam jejaknya, dimana ceramah-ceramahnya hampir selalu berisi hinaan terhadap Pemerintah dan Jokowi, Sugi Nur jelas adalah seorang provokator yang suka menebar kebencian, permusuhan dan memicu konflik perpecahan di rumah ibadah yang seharusnya menjadi tempat persemaian kedamaian dan kebaikan.
Bahkan, dalam salah satu video yang beredar, Sugi Nur dengan beraninya mengusir umat yang ingin memilih Jokowi. “Bagi saya Jokowi Haram. Disini yang pilih Jokowi keluar dari Masjid” kata Sugi dalam video tersebut.
Miris benar, sebagai orang yang mencari kehidupan melalui cara negatif, menjelek-jelekkan pihak lain, mengarahkan umat untuk saling membenci dan mengharamkan mendukung Presiden yang sah melalui penyampaian trash talking yang sesat.
Tidak ada yang lebih rendah dari kondisi seperti ini.
Sugi Nur bukan orang yang memiliki pemahaman agama, mengaku Gus padahal bukan keturunan Kyai. Keberadaannya hanya mendatangan keburukan bagi persatuan umat di Indonesia.
Radio-radio yang mengundang Sugi Nur diketahui merupakan radio dakwah syariah, pemiliknya adalah Dr Muinudinillah Basri yang diketahui sebagai simpatisan PKS.
Kelompok ini memecah belah bangsa dengan melakukan politisasi agama. (RA/MCF)