JAKARTA – Presiden Joko Widodo berharap masyarakat lebih dewasa dalam menyikapi isu yang berkembang. Terutama isu hoaks yang berisi kebohongan, fitnah, dan ujaran kebencian di tahun politik.

“Jangan gampang dipengaruhi fitnah, kabar bohong, jangan sampai saling mencela dan menjelekkan karena kita saudara sebangsa dan setanah air,” kata Jokowi dalam pidatonya saat pembagian sertifikat tanah di halaman parkir Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jabar, Selasa (6/3).
Jokowi mencontohkan, seperti pemilihan bupati di Bogor yang merupakan bagian dari pesta demokrasi. Masyarakat dipersilakan untuk memilih sesuai dengan pilihannya.
“Setelah itu rukun kembali, gitu juga pemilihan Gubernur Jabar,” tuturnya.
Jokowi kemudian menceritakan mengenai isu yang diarahkan kepada dirinya terkait politik. Ia dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia ({PKI).
“Ada yang bilang itu Pak Jokowi PKI, padahal PKI itu dibubarkan 1965, saya lahir 1961, masa ada PKI balita?” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, kadang ia merasa bingung harus bersikap seperti apa ketika mendapat fitnah tersebut. Yang jelas, kata dia, pemerintah terus fokus bekerja untuk rakyat.
“Saya kadang mau marah gimana, nggak marah gimana. Saya mau blak-blakan, tapi ada orang yang percaya juga. Tugas saya sekarang bekerja, bekerja, entah menyiapkan pembagian sertifikat, infrastruktur, bantuan sosial, tidak ada yang lain,” kata Presiden.