Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menargetkan pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan serta pembangunan 1.088 embung di berbagai wilayah Indonesia pada periode 2015-2019. Pembangunan bendungan, embung, dan infrastruktur sumber daya air lainnya adalah upaya mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan sebagai bagian dari Nawacita Jokowi-JK.
Seperti yang dikutip dari laman resmi Kemnetrian PUPR, pu.go.id, pada tahun 2018 telah dimulai pembangunan 3 bendungan baru, yakni Bendungan Tiga Dihaji di Sumsel, Bendungan Bener di Jateng, dan Bendungan Sidan di Bali dengan total nilai kontrak Rp 8,44 triliun. Hal tersebut akan meningkatkan rasio jumlah air yang ditampung dengan jumlah penduduk di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Hari Suprayogi mengatakan tambahan bendungan akan meningkatkan rasio jumlah air yang ditampung dengan jumlah penduduk di Indonesia. “Saat ini baru mencapai 50 m3 per kapita per tahun dan ditargetkan tahun 2030 akan naik menjadi 120 m3 per kapita per tahun. Penyelesaian 65 bendungan pada tahun 2023 akan meningkatkan separuh target sehingga masih diperlukan pembangunan bendungan lagi,” jelasnya.
Dalam pembangunan bendungan, Kementerian PUPR mendorong peningkatan kapasitas kontraktor swasta nasional sebagai mitra kerjasama operasi (KSO) dengan kontraktor BUMN Karya. (Aa/MCF)
