Jakarta – Media online eramuslim.com kembali mempublikasikan artikel yang tulisan didalamnya mengandung unsur provokasi dan fitnah karena tidak berdasarkan fakta, data maupun sumber yang kredibel dan kompeten.

Artikel tersebut terkait penerbitan surat utang berdenominasi yuan, dimana informasinya telah diperlintir untuk menggiring opini publik agar percaya bahwa pemerintah adalah pro asing dan pro aseng.
Direktur Strategi dan Portofolio Utang Kemenkeu, Schneider Siahaan menegaskan bahwa rencana penerbitan obligasi (surat utang) berdenominasi yuan adalah sebagai upaya Pemerintah dalam mendiversifikasi instrumen pembiayaan di tengah derasnya aliran modal keluar akibat pengetatan moneter di negara maju.
Rencana tersebut masih dikaji lebih lanjut dengan melihat situasi pasar keuangan Cina. Langkah ini diambil karena Pemerintah akan bersikap oportunis dalam penerbitan surat utang berdenominasi yuan dengan menarik pinjaman dari pasar yang relatif tenang.
Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin memperbaiki citra Indonesia sebagai lokasi investasi menarik bagi investor di tengah gejolak ekonomi sejumlah negara berkembang agar surat utang laku.
Penerbitan obligasi tersebut merupakan rencana alternatif pembiayaan luar negeri Pemerintah yang selama ini menggunakan dolar AS dan yen Jepang, sehingga nantinya penguatan dolar AS tidak akan berdampak signifikan terhadap mata uang negara lain termasuk Indonesia.
Sekelas Arab Saudi sebagai negara penghasil minyak sejak tahun 2015 sudah berniat menerbitkan surat utang dalam denominasi yuan sebagai langkah diversifikasi, menambah defisit anggaran, membiayai proyek investasi besar yang bertujuan menodorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.
Oleh karenaa itu, tujuan Pemerintah RI menerbitkan surat utang berdenominasi Yuan berpatokan kepada keuntungan dan ketahanan ekonomi nasional, bukan karena Indonesia dikuasai oleh Cina.
Media eramuslim.com menyajikan berita yang ingin mengarahkan persepsi/opini publik bahwa pemerintahan Jokowi pro Cina dan berkiblat serta tunduk pada Komunis, sementara eramuslim.com tidak menguak manfaat besar rencana penerbitan surat utang berdenominasi Yuan dalam menghadapi situasi ekonomi global yang tidak menentu. (dewemcf)