JAKARTA – Mayor Jenderal (Punawirawan) Kivlan Zein kembali mengeluarkan pernyataan provokatif. Seperti sebelum-sebelumnya, ia menuding pemerintah dan PDIP terkait dengan kebangkitan Parati Komunis Indonesia (PKI).

Dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (2/3), Kivlan menuding PKI difasilitasi oleh pihak yang berada di lingkaran kekuasaan, terutama PDIP. Kivlan mengklaim memegang bukti kedekatan PKI dengan partai berlambang ‘banteng’ moncong putih itu tersebut.
“Ini baru dukungan di dalam negeri. Dukungan luar negeri mereka ke China. PDIP itu pengkaderan ke China, tanda tangan acara untuk kerja sama PDI P dan partai PKI di dalam pengkaderan. Setiap bulan orang-orang China datang ke kantor di (DPP PDIP) Diponegoro,” kata Kivlan.
Kivlan juga menyebut peristiwa rentetan penyerangan terhadapa ulama belakangan ini ialah rekayasa yang dibuat seperti PKI pada masa lampau. Tujuannya menciptakan teror, ketakutan, serta adu domba antarmasyarakat sehingga dapat mudah merebut kekuasaan.
Menurutnya, kelompok komunis itu punya misi meraih kekuasaan di tahun 2019. Propaganda yang disebutkan Kivlan selanjutnya, ia menyebut sejumlah kader PDIP juga punya hubungan dengan PKI, seperti Rieke Diah Pitaloka, Budiman Sudjatmiko, Ribka Tjiptaning dan Eva Kusuma Sundari.
“Itu pengakuan mereka sendiri,” kata Kivlan.
Pernyataan Kivlan Zein ini seringkali menciptakan kegaduhan dengan menuduh pemerintah tanpa bukti otentik. Hal tersebut berpotensi menimbulkan instabilitas sosial dan keamanan.
Sebagai seorang purnawirawan jenderal, Kivlan harus lebih bijak saat mengeluarkan pernyataan untuk menjaga persatuan bangsa. Bukan memecah belah dan mengadudomba masyarakat.
Atas pernyataan-pernyataan itu, pihak kepolisian dapat melanjutkan proses hukum terhadap Kivlan terkait kasus makar terhadap pemerintahan yang sah. Terlebih sepak terjang Kivlan sangat meresahkan masyarakat dan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.