JAKARTA – Presiden Joko Widodo berkomitmen melakukan pembangunan merata untuk mewujudkan keadilan sosial di seluruh Indonesia. Diantara pembangunan tersebut adalah infrastruktur di Papua dengan tujuan membuka keterisolasian di wilayah pedalaman.

“Kenapa dibangun infrastruktur jalan Trans Papua itu gunanya untuk menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain sehingga memudahkan warga untuk bisa mengakses ke distrik (kecamatan), mengakses ibu kota kabupaten, supaya ada koneksi antarprovinsi, antarkabupaten, dan antarkota. Arahnya ke sana,” kata Jokowi.
Presiden menilai, jika pemerintah belum bisa menyelesaikan masalah ketersediaan infrastruktur pendukung tersebut, akan sulit menyelesaikan berbagai persoalan dasar. Persoalan dasar warga Papua yang selama ini dihadapai antara lain masalah ketersediaan dan pemenuhan gizi anak dan balita, perumahan layak sehat dan layak huni, ketersediaan pangan, serta akses mendapatkan pendidikan dan kesehatan berkualitas.
Ia menambahkan, masalah ketersediaan infrastruktur pendukung dan dasar itu menjadi hal yang harus diselesaikan di semua kabupaten di Tanah Papua dan di berbagai daerah lain di Indonesia.
Jokowi mengapresiasi berbagai program yang telah dikerjakan berbagai kementerian terkait bersama Pemkab Asmat dan Satgas Tentara Nasional Indonesia pasca-dicabutnya status kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat pada akhir Januari lalu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah membangun bak penampungan air bersih lengkap dengan sumur bor di sembilan lokasi di Asmat, lima di antaranya di Kota Agats dan empat lainnya di distrik-distrik yang lain. Penyediaan fasilitas air bersih tersebut sangat penting untuk mendukung ketersediaan air bagi warga Asmat, yang selama bertahun-tahun mengandalkan air hujan untuk konsumsi dan kebutuhan sehari-hari lantaran wilayah tersebut berada di daerah rawa dengan kondisi air payau.
Jokowi mengatakan penyediaan fasilitas air bersih tersebut tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan gizi anak-anak, tapi juga sanitasi atau kesehatan lingkungan yang makin baik di Asmat ke depan.
Di sisi infrastruktur tol laut, PT Pelabuhan Indonesia IV (Pelindo IV) memastikan dengan adanya konetifitas program tol laut yang memungkinkan masyarakat Papua untuk melakukan ekspor langsung ke 54 negara.
“Ini telah mampu meningkatkan daya saing produktivitas hingga berhasil menurunkan biaya ekonomi di wilayah Indonesa Timur,” ungkap Direktur Utama Pelindo IV Doso Agung.
Menurut Doso, konektivitas yang telah mampu menurunkan harga-harga kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di timur Indonesia.