JAKARTA – Gema Keadilan membuat sebuah video yang meresahkan dan tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, Ketum PP Gema Pembebasan Ricky Fattamazaya, memprovokasi mahasiswa dengan pemerintah.

Ricky mengatakan, kartu kuning yang dikeluarkan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Zaadit Taqwa kepada Presiden Joko Widodo merupakan sebuah protes yang wajar. Sebab selama ini pemerintah mengeluarkan sejumlah kartu dalam kebijakannya, mulai dari kartu Indonesia pintar, kartu Indonesai Sehat dan kartu lainnya.
Untuk itu, kata Ricky, ketika Zaadit memprotes Jokowi atas kasus gizi buruk di Asmat, Papua serta jumlah pengangguran, maka tidak salah diberikan kartu kuning. Bahkan ia menyebut, kartu kuning tidak cukup akan tetapi kartu merah dengan banyaknya masalah yang terjadi di negeri ini.
Ricky juga memfitnah pemerintah dengan sumber daya alam yang diberi pemerintah kepada asing, kriminalisasi ulama hingga kriminalisasi simbol dan ajaran Islam.
Ia lalu memprovokasi para mahasiswa yang ada di Indonesia baik dari ujung Aceh hingga Papua untuk bersatu dan bergerak melawan rezim Jokowi-JK. Ricky meminta syariat Islam ditegakkan.
Video ini penuh fitnah yang datanya tidak jelas. Tudingan pemerintah mmeberi sumber daya alam ke asing dan kriminalisasi ulama tidak dapat dipertanggungajwabkan. Karena selama ini terkait kasus ulama, polisi memproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Seruan video Gema Pembebasan tersebut harus diwaspadai. Pasalnya, mereka ingin mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi Islam yang identik dengan ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).