Jakarta – Keberanian Presiden Jokowi untuk mengambil langkah demi menciptakan perdamaian baik di dalam maupun luar negeri, meskipun hal tersebut berarti beliau harus memasuki wilayah dengan resiko keamanan yang tinggi.

Presiden menunjukkan keberaniannya demi persatuan dan kesatuan.
Sikap Presiden Joko Widodo tersebut berbanding terbalik dengan Rizieq Shihab yang merupakan imam besar FPI.
Menghadapi kasus hukum di Indonesia saja Rizieq tidak berani. Rizieq diketahui telah menghindari kasus hukum yang menjeratnya selama setahun belakangan dan memilih untuk tinggal di Luar Negeri.
Oleh sebab itu, wajar saja jika banyak yang menilai bahwa Presiden Jokowi lebih pantas mendapatkan gelar imam besar dibandingkan dengan Rizieq Shihab yang tidak mampu memberikan teladan bagi umatnya.
Keimanan dan keyakinan Jokowi kepada Allah dan agama Islam yang dipeluknya tidak kalah dengan ulama-ulama yang lain, apalagi dibanding Rizieq.
Seorang Imam Besar Umat Islam haruslah orang yang urat takutnya sudah putus dan hanya takut kepada Allah semata, bukan kepada mahluk apalagi jeratan hukum yang remeh temeh.
Presiden Jokowi dipandang sebagai mujahid di abad kontomporer yang merupakan salah seorang putra terbaik bangsa yang dimiliki Indonesia. Beliau merupakan Pemimpin yang bekerja dengan hati dan memimpin rakyat dengan cinta, kejujuran serta kesederhanaannya.