JAKARTA – Mantan Ketum PSSI, La Nyalla Mattalitti merasa sangat kecewa dengan Prabowo Subianto dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). La Nyalla tidak didukung Gerindra di Pilkada Jawa Timur setelah diusulkan oleh alumni 212.

Atas kekecewaan tersebut, La Nyalla kemudian bersumpah tidak akan mendukung Prabowo yang merupakan Ketum Gerindra di Pilpres 2019.
“Pertanyaannya, apakah saya akan dukung Prabowo 2019? Mohon maaf, ini saya orang bego kalau masih mendukung Prabowo Subianto,” kata La Nyalla dalam konferensi pers di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/1).
La Nyalla mengaku disia-siakan Prabowo. Ia berjanji akan mengajak alumni 212 untuk memilih Joko Widodo di Pilpres 2019.
“Karena apa? Saya sudah berjuang sejak 2009, 2014, sampai kemarin pun masih bendera Gerindra saya kibarkan. Coba balasannya, dia sia-siakan saya, berarti dia tidak mau sama saya, saya pun juga tidak nyambung sama dia,” ujarnya.
La Nyalla yakin pengikutnya di Jatim sepemikiran dengan dirinya. Ditegaskan La Nyalla, ia akan meninggalkan Gerindra dan akan mendekati PDIP untuk Joko Widodo.
Dalam keterangan pers, La Nyalla mengungkap adanya permintaan duit dari Prabowo. Dia mengaku pertama kali dimintai duit untuk uang saksi pada 9 Desember 2017 lalu. Namun, La Nyalla tak merinci uang saksi ini untuk ajang pesta demokrasi yang mana.
“Ada saat tanggal 9 itu yang ditanyakan uang saksi. Kalau siapkan uang saksi, saya direkom tapi kalau uang saksi dari 68.000 TPS dikali Rp200.000 per orang dikali 2 berarti Rp400.000. Itu sekitar Rp 28 miliar. Tapi, yang diminta itu Rp48 miliar dan harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember 2017. Nggak sanggup saya,ini namanya saya beli rekom, saya nggak mau,” tutur La Nyalla.
Fadli Zon membantah tudingan La Nyalla. Fadli menegaskan Prabowo tak pernah meminta duit ke mantan Ketum PSSI itu. Kalaupun ada pembahasan soal duit, itu terkait kesiapan La Nyalla, bukan untuk kepentingan pribadi.