JAKARTA – Politisi Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono akhir-akhir ini terus mencari sensasi. Setelah sebelumnya berorasi mengkritik pemerintah Joko Widodo, AHY sekarang seperti pahlawan kesiangan mencari muka masyarakat.

Putra Presiden kelima RI ini, menggelar pasar murah tepat di depan kantornya, Jalan Wijaya I nomor 11 A, Jakarta Selatan, Rabu (13/6). Ia memfitnah pemerintah telah terjadi penurunan daya beli masyarakat sehingga penjualan sembako murah ini dilakukan. Parahnya, kata AHY, penurunan daya beli tidak hanya terjadu di luar Jakarta, tetapi penurunan ini juga dirasakan masyarakat kota Jakarta.
Tidak hanya itu, tanpa bukti yang jelas, AHY menyebut harga kebutuhan pokok menjelang perayaan Idul Fitri naik. AHY Foundation mengklaim menjadi malaikat penolong membantu masyarakat yang akan merayakan lebaran.
Pernyataan AHY tersebut sangat provokatif karena tidak memiliki dasar bukti yang valid dan hanya bersifat penilaian subjektif yang dibesar-besarkan untuk menyerang pemerintah.
Kegiatan pasar murah yang digelar AHY merupakan solusi yang sangat dangkal terhadap permasalahan. Jika AHY menilai daya beli masyarakat menurun, maka seharusnya dilakukan upaya untuk dapat meningkatkan daya beli tersebut secara berkelanjutan. Bukan justru diberikan solusi berupa penjualan Sembako dengan harga jauh di bawah standar harga eceran terendah pemerintah. Hal ini tidak membentuk mental juang masyarakat dan membuat masyarakat justru bergantung pada pihak-pihak tertentu yang lebih mapan. Hal ini justru akan menimbulkan pembelajaran sosial bahwa masyarakat miskin tidak berdaya.
Acara ini sangat berbau politis dan diragukan kemurnian niatan untuk membantu masyarakat, karena tidak melalui kajian objektif untuk menjawab permasalahan rakyat. Hal ini lebih terlihat sebagai bentuk kampanye terselubung sambil menebar fitnah mengenai kegagalan pemerintah. *