JAKARTA – Polemik mahar Partai Gerindra terhadap mantan Ketum PSSI, La Nyalla Mattalitti di Pilkada Jawa Timur berbuntut panjang. Pendukung La Nyalla di Gerindra menyatakan diri mengundurkan diri setelah kasus mahar terungkap.

Andi Baso Juherman, Sekretaris MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Surabaya mengatakan, pengurus PP sangat marah kepada Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno, yang disebut meminta uang Rp170 miliar untuk pencalonan La Nyalla sebagai bakal calon Gubernur Jatim 2018. Selama ini, La Nyalla selalu berkomitmen berjuang bersama kadernya di PP yang tergabung menjadi anggota Partai Gerindra di Jawa Timur.
“Pak Nyalla berjuang untuk Partai Gerindra. Ternyata apa yang terjadi. Pak La Nyalla dikecewakan dengan adanya permintaan uang dari Soepriyatno,” kata Baso.
Menurut Baso, La Nyalla bukannya tidak mampu menyediakan dana hingga Rp300 miliar untuk proses Pilgub Jatim. PP menyeesalkan karena belum apa-apa oknum Partai Gerindra sudah meminta uang.
“Sementara rekom belum diturunkan, dan pilgubnya juga masih lama. Perlu dipertanyakan, ada apa oknum di Partai Gerindra terburu-buru minta uang. Ini sebuah pembelajaran politik yang tidak elok,” ujarnya.
Baso menambahkan, La Nyalla bersama kader-kadernya di Jawa Timur berjuang membesarkan Partai Gerindra, khususnya di Jawa Timur. Bahkan La Nyalla membawa dan turut membesarkan bendera Gerindra selama bertahun-tahun di Jawa Timur.
Ia menegaskan, selain mundur dari keanggotaan Partai Gerindra, Baso akan membuka Posko Pengaduan Politik Uang yang diduga dilakukan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur.